Jumat, 23 Januari 2009

Telaah Kritis Gerakan Pembaharuan Keagamaan
.fullpost{display:none;}
Berikut ini adalah MP3 dari rekaman dialog dan diskusi menyingkap ujung pemikiran dan gerakan Nur Cholis Majid, dkk, tahun 1992 di Taman Ismail Marzuki. Acara ini memang sempat menjadi headline surat kabar pada saat itu dimana para pembela pemikiran gerakan pembaruan ramai-ramai memprotes acara itu yang juga dihadiri oleh Nurcholis Majid sendiri. Sebagai pemakalah pertama adalah Ustadz Daud Rasyid yang membahas GPK secara cermat dan teliti dan mengungkapkan dengan gamblang hal-hal yang rancu. Kemudian pemakalah kedua adalah Ustadz Ridwan Saidi, yang dengan gaya Betawinya yang khas, mengungkap sejarah beragama di Indonesia, termasuk proses perkembangan difusi nilai-nilai Islam ke dalam masyarakat Indonesia. Sehingga baginya, ide yang diungkapkan Nur Cholish ini tentang pembaharuan keagamaan bukanlah merupakan usaha pertama untuk melunturkan nilai Islam dari Indonesia.Untuk lebih lanjut, ikuti diskusi menarik selengkapnya melalui empat buah file MP3 yang dapat di download di bawah ini (kurang lebih 40 menit, 8 Mbytes tiap file).Silahkan klik kanan dan save target as:*

Afatul Lisan : Jangan Ghibah
.fullpost{display:none;}
Hai orang-orang yang beriman, janganlah suatu kaum mengolok-olokkan kaum yang lain (karena) boleh jadi mereka (yang diolok-olokkan) lebih baik dari mereka (yang mengolok-olokkan)dan jangan pula wanita-wanita (mengolok-olokkan) wanita lain (karena) boleh jadi wanita-wanita (yang diperolok-olokkan) lebih baik dari wanita (yang mengolok-olokkan) dan janganlah kamu mencela dirimu sendiri dan janganlah kamu panggil memanggil dengan gelar-gelar yang buruk.Seburuk-buruk panggilan ialah (panggilan) yang buruk sesudah iman dan barangsiapa yang tidak bertaubat, maka mereka itulah orang-orang yang zalim. (QS. 49:11)Hai orang-orang yang beriman, jauhilah kebanyakan dari prasangka, sesungguhnya sebagian prasangka itu adalah dosa dan janganlah kamu mencari-cari kesalahan orang lain dan janganlah sebahagian kamu menggunjing sebahagian yaang lain.Sukakah salah seorang di antara kamu memakan daging saudaranya yang sudah mati. Maka tentulah kamu merasa jijik kepadanya. Dan bertaqwalah kepada Allah.Sesungguhnya Allah Maha Penerima taubat lagi Maha Penyayang. (QS. 49:12)Ikhwah fillah, berikut ini adalah ceramah Ustadz Nabiel Fuad Al-Musawa tentang pentingnya menjaga lisan kita, terutama jangan ghibah. Ceramah ini disampaikan pada pengajian JPI (Jamaah Pengajian Illawara) di Wollongong, bulan Ramadhan 1425 H.Silahkan klik kanan dan save tarfet as ... download MP3 ceramah islam Sumber : http://www.pks-anz.org


Pemikiran Seorang Muslim Scholar
.fullpost{display:none;}
Berikut ini adalah ceramah Ustadz Daud Rosyid tentang cara berfikir seorang muslim scholar. Ceramah ini disampaikan pada pengajian komunitas muslim JPI (Jamaah Pengajian Illawara) Wollongong, Sabtu, 2 Juli 2005. Acara ini terselenggara berkat kerjasama JPI dengan Minang Saiyo. Selain dihadiri oleh komunitas JPI, acara pengajian ini juga dihadiri oleh ketua dan sekretaris Minang SaiyoPada ceramah ini, Ustadz Daud Rosyid menyampaikan kebanggaan kita sebagai seorang muslim, yang mempunyai peradaban yang sangat maju, ketika kita masih berpegang kepada Al-Quran dan Sunnah dengan konsisten. Banyak ilmuwan muslim yang dikagumi tidak hanya oleh orang muslim saja, tetapi menjadi panutan di Barat.Dr. Daud Rasyid juga kembali menekankan pentingnya untuk mempelajari metode ilmiah dari Barat, tetapi jangan mengambil mentah-mentah produk budaya mereka, karena belum tentu cocok dengan Islam. Selain itu, beliau juga menyampaikan bahayanya filsafat yang terlalu mendewakan pemikiran.Silahkan ikhwah fillah menyimak dan mendengarkan ceramah MP3 Ustadz Daud Rosyid : Pemikiran Seorang Muslim Scholar.mp3 (Klik kanan, save target as ...). Besar file adalah 16 Mbytes dan panjangnya kurang lebih 1 jam.Sumber : http://www.pks-anz.orgRead More......
Posted by Faiz Abdurahman at 9:57 AM

Seminar Pendidikan Anak
.fullpost{display:none;}
Berikut ini adalah ceramah dari Ustadz Budi Dharmawan dan Ustadzah Yoyoh Yusroh tentang bagaimana metode Rosulullah shalallahu 'alaihi wa sallam dalam mengembangkan kepribadian anak serta bagaimana membangun keluarga yang sakinah mawaddah wa rahmah. Ceramah ini disampaikan di Sydney pada bulan Agustus 2004 yang lalu.
METODA PENDIDIKAN ROSULULLOH SAWdalamMENGEMBANGKAN KEPRIBADIAN ANAKBudi Dharmawan3 POLA ASUH DALAM MENDIDIK ANAK
• POLA ASUH KOERSIF
• POLA ASUH PERMISIF
• POLA ASUH DIALOGISAPA ITU POLA ASUH KOERSIF ?Cara orangtua mendisiplinkan anak tanpa memberi anak kebebasan.APA ITU POLA ASUH PERMISIF ?Orangtua memberi anak kebebasan tanpa disiplin.APA ITU POLA ASUH DIALOGIS ?Orangtua memberi anak kebebasan tetapi disiplin.ORANGTUA KOERSIFMembuat keputusan untuk anak dan anak hanya tinggal melaksanakan keputusan orangtuaORANGTUA PERMISIFMengambil alih tanggung jawab anak menjadi tanggung jawab orangtuaORANGTUA DIALOGISMemberi pilihan kepada anak untuk membuat keputusannya sendiriORANGTUA KOERSIFMemberikan dorongan dari luar kepada anak.ORANGTUA PERMISIFTidak memberikan dorongan kepada anak.ORANGTUA DIALOGISMenumbuhkan dorongan dari dalam pada diri anak.POLA ASUH ROSULULLOH SAWLandasan Pola Asuh Rosululloh SAW adalah Pola Asuh Dialogis.3 FASE POLA ASUH ROSULULLOH SAW0 – 7 Tahun (Dialogis-Permisif)7 – 14 Tahun (Dialogis-Koersif)14– 21 Tahun (Dialogis-Dialogis)DIALOGIS-PERMISIFMenjadikan anak Manja -TerarahDIALOGIS-KOERSIFMenjadikan anak Disiplin -TerdidikDIALOGIS-DIALOGISMenjadikan anak Mandiri-Bertanggung JawabSelain menyampaikan hal di atas, Ustadz Budi dan Ustadzah Yoyoh yang mempunyai 13 orang anak menyampaikan bagaimana mereka membangun keluarga mereka. Bagaimana mengatasi sibling rivalry. Dan bagaimana mereka mengadakan rapat keluarga dan menetapkan visi keluarga yaitu:segarpintarbenarDan simak juga bagaimana mereka menerapkan visi keluarga tersebut.File MP3 dari rekaman ceramah seminar pendidikan anak ini besarnya adalah 17 Mbytes, silahkan klik kanan dan save target
Membentuk keluarga samara

Hai orang-orang yang beriman, peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu; penjaganya malaikat-malaikat yang kasar, yang keras, yang tidak mendurhakai Allah terhadap apa yang diperintahkan-Nya kepada mereka dan selalu mengerjakan apa yang diperintahkan. (QS. At-Tahrim, 66:6).Berikut ini adalah ceramah dari Ustadz Budi Dharmawan tentang bagaimana membentuk keluarga yang sakinah, mawaddah, wa rahmah. Ceramah ini disampaikan di Sydney pada bulan Agustus 2004 yang lalu. Ceramah ini diikuti dengan Seminar Pendidikan Anak.Pada bagian pertama, Ustadz Budi mengatakan bahwa paling tidak ada tiga karir dalam hidup ini yang dimiliki oleh seseorang: pendidikan, pekerjaan, dan keluarga. Kalau karir pendidikan ada diwisudanya, karir pekerjaan ada pensiunnya, sedangkan karir keluarga akan berlanjut sampai tujuh turunan. Sehingga disini Ustadz Budi menekankan perlunya untuk membangun karir keluarga dengan sungguh-sungguh. Karena Rasulullah shalallahu 'alaihi wa sallam pernah bersabda bahwa "sebaik-baik kamu adalah yang terbaik kepada keluargamu".Ustadz Budi kemudian menjelaskan tentang visi dalam keluarga. Suatu pekerjaan yang sama (membina keluarga) tapi visinya bisa berbeda-beda tergantung pelakunya. Dan sebagai contoh, paling tidak ada lima potret keluarga:
(1) arena tinju (selalu cekcok)
(2) pasar (perhitungan untung rugi)
(3) sekolah (saling asah, saling asuh, dan saling asih)
(4) rumah sakit (pola hubungan seperti pasien dan dokter)
(5) kuburan (tidak pernah bertegur sapa, ada hambatan komunikasi)Pertanyaannya kemudian adalah potret keluarga macam apakah yang akan kita pertahankan?Di sesi tanya jawab, peserta ceramah menanyakan bagaimana menjaga dan merawat cinta, tips dan triks mendidik anak banyak, keseimbangan antara shabar dan syukur, dan sebagainya.
Kilas balik 20 tahun Tarbiyah Islamiyah
.fullpost{display:none;}
Oleh: Ustadz DR. Muslih Abdul Karim.Berikut ini adalah ceramah dari Ustadz Rahmat Abdullah rahimahullah tentang kilas balik 20 tahun tarbiyah islamiyah di Indonesia.Ustadz Rahmat dengan gayanya yang khas mengungkapkan makna inti dari halaqah, bagaimana seorang kader itu harus cerdas, serta tentu saja kilas balik 20 tahun tarbiyah islamiyah. Insya Allah, bagi yang mengenal beliau, akan melepas kerinduan kita akan nasihat-nasihat yang bernas dari beliau. Semoga Allah memberikan pahala yang berlimpah kepada beliau. Amiin.